Halaman
135
Kasih Sayang
Kasih Sayang
BAB
9
Zahra! Tiba waktumu untuk
belajar lagi. Aku akan
membacakan teks drama.
Dengarkanlah lalu
ceritakan! Hehehe . . . .
Baiklah, Anas.
Tapi jangan terlalu keras, ya
membacanya.
Hehehe . . . tentu, Zahra.
Nanti aku juga akan membacakan
puisi karyaku.
Wah, Anas sedang semangat
belajar rupanya! Nanti lanjutkan
dengan mengidentifikasi berbagai
teks drama anak dan menulis
surat undangan resmi, ya!
Iya, Paman.
Tentu saja.
Wah, coba setiap hari
Anas semangat belajar seperti itu!
Pasti ia cepat pintar.
136
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Pada Bab 8, kamu sudah diajak untuk menceritakan isi drama pendek yang disampaikan
secara lisan. Agar kemampuanmu makin mantap, kali ini kamu kembali diajak untuk melakukannya.
Kata Kunci:
Butir-Butir Isi Drama – Menceritakan Kembali
Kamu tentu masih ingat hal-hal penting yang perlu dilakukan agar dapat menceritakan
kembali isi drama, bukan?
Agar dapat menceritakan kembali isi drama dengan baik,
kamu perlu mencatat butir-butir isi drama. Selanjutnya, rangkaikan butir-butir isi drama
tersebut dengan bahasamu sendiri! Berdasarkan rangkaian butir-butir isi drama tersebut,
kamu akan lebih mudah untuk menceritakan isi drama.
Sekarang, coba dengarkan dengan saksama teks drama pendek yang akan
dibacakan oleh gurumu berikut ini! Catatlah butir-butir isinya!
1. Mencatat butir-butir isi drama pendek yang
disampaikan secara lisan.
2. Merangkaikan butir-butir isi drama pendek yang
disampaikan secara lisan dengan bahasa sendiri.
3. Menceritakan kembali isi drama pendek yang
disampaikan secara lisan dengan bahasa sendiri.
Menceritakan
Isi Drama Pendek
Gambar 9.1
Isi drama dapat diceritakan kepada
teman-teman
Bukan Tersisih
Karya: Yung Darius
Opa :
”
Hei
Pardi . . . dari mana kamu?
Bisa-bisanya
mampir ke mari . . . .”
Pardi :
”
Aaahh
. . . kebetulan saja lewat . . . makanya mampir . . . .”
Opa :
”Aku heran . . . usia kita tidak berbeda jauh . . . tapi kamu tampak segar
dan gembira . . . pasti hidup kamu enak ya . . . .”
Pardi :
”Masa
sih
. . .
bukannya
kamu yang lebih enak . . . berada di tengah-
tengah keluarga yang mengasihi kamu . . . .”
Opa :
”Faktanya tidak begitu . . . justru aku merasa tertekan tinggal bersama
anak cucuku yang selalu saja melarang aku melakukan ini dan itu.”
Pardi :
”Dulu aku pun pernah merasakan seperti itu . . . tapi sekarang tidak lagi
.
. . .”
Opa :
”Bagaimana itu bisa terjadi?”
Pardi
:
”Panti wreda . . . kamu harus tinggal di panti wreda . . . .”
Aku punya cerita
drama yang menarik.
137
Kasih Sayang
Opa :
”Apa?! Kamu pikir aku sudah
jompo . . .?!”
Pardi :
”
Waaahh
. . . ternyata kamu
ketinggalan zaman Ferdi . . . .
Aku
s
udah hampir dua tahun
tinggal di panti wreda . . . .”
Opa :
”Y
ang betul Pardi . . . kamu
masih sehat begini masuk panti
jompo . . . .”
Pardi :
”Ini panti wreda . . . bukan panti
jompo . . . isinya orang-orang
lanjut usia yang rata-rata masih sehat . . . .”
Opa :
”Apa enaknya tinggal di tempat semacam itu . . . .”
Pardi :
”Nah . . . kamu sendiri . . .
kok bisa-bisanya str
es
tinggal sama anak
cucu . . . apa yang menjadi permasalahanmu . . .?”
Opa
:
”Aku tidak tahu . . . apa yang aku pikirkan dan apa yang mereka pikirkan
. . . tidak pernah nyambung . . . .”
Pardi
:
”Itulah permasalahannya . . . kita berada di zaman yang berbeda Ferdi.
Jalan pikiran kita tidak sama dengan jalan pikiran mereka . . . itulah
yang
menjadi sumber konflik . . . bukan mereka tidak mengasihi kamu . . . .”
Opa :
”Hmm . . . .”
Pardi :
”Di panti wreda . . . aku menemukan kembali duniaku . . . aku bertemu
dengan teman-teman sebaya yang lebih dapat diajak bicara . . . .”
Opa :
”Ya . . . ya . . . aku mulai tertarik . . . .”
Ayo, sekarang ujilah kemampuanmu dengan pelatihan-pelatihan berikut!
Berlatih Kelompok 1
Coba kerjakan bersama kelompokmu!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!
2. Cocokkan butir-butir penting isi drama yang telah kamu catat dengan catatan
sesama anggota!
3. Rangkaikan butir-butir isi drama yang telah didiskusikan dengan menggunakan
bahasa sendiri!
4. Mintalah salah satu anggota kelompokmu untuk menceritakan kembali isi
drama tersebut secara lisan di depan kelas!
6. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja
kelompokmu!
Gambar 9.2
Opa bercakap-cakap dengan Pardi
138
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Bintang dan Bulan
Karya: Fifah Fauziyyah Rahmat
Bintang . . .
Tampak indah dipandang
Oleh mereka yang sedang riang
Bulan . . .
Membawa impian
Meski dalam segala keterbatasan
Berlatih Mandiri 1
Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!
1. Saksikanlah acara siaran drama yang ditayangkan sebuah stasiun televisi!
2. Catatlah butir-butir isi siaran drama yang kamu saksikan!
3. Rangkaikan butir-butir isi drama yang telah kamu catat dengan menggunakan
bahasamu sendiri!
4. Laporkan hasil kerjamu kepada guru pada pertemuan berikutnya!
1. Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang
tepat.
2. Menentukan jeda yang tepat untuk memperjelas
arti atau makna.
3. Menggunakan ekspresi yang tepat (sedih, haru,
gembira, dan lain-lain).
Membacakan Puisi
Karya Sendiri
Gambar 9.3
Membaca puisi karya sendiri dengan
penuh ekspresi
Kamu sudah pernah menulis sebuah puisi, bukan? Puisi merupakan salah satu bentuk karya
sastra yang populer. Sebuah puisi akan lebih menarik jika dibacakan sendiri oleh penulisnya. Hal
itu karena penulis puisi akan lebih tepat dalam melakukan penghayatan dan penjiwaan pada saat
membaca puisinya. Selain itu, penulis dapat melakukan gerakan-gerakan pendukung yang tepat
sesuai dengan nada dan suasana puisi.
Kata Kunci:
Membaca Puisi – Menentukan Jeda – Menggunakan Ekspresi
Sekarang, coba kamu perhatikan contoh puisi berikut!
Dok. Penerbit
Gambar 9.4
Bintang dan bulan
139
Kasih Sayang
Puisi tersebut akan lebih menarik jika dibacakan sendiri oleh penulisnya, yaitu Fifah
Fauziyyah Rahma. Agar dapat membacakan puisi karya sendiri dengan baik, kamu
harus memerhatikan beberapa hal. Untuk mengetahuinya, ikutilah uraian berikut!
1. Menentukan Jeda yang Tepat untuk Memperjelas Arti atau Makna
Hal penting yang perlu kamu lakukan sebelum membacakan puisi karya sendiri
adalah menentukan jeda secara tepat. Jeda berarti perhentian pada kata-kata
tertentu. Kamu dapat menandai jeda dalam pembacaan puisi dengan menggunakan
tanda berikut.
a. Tanda satu garis miring (/) digunakan untuk menandai jeda yang sebentar.
b. Tanda dua garis miring (//) digunakan untuk menandai jeda akhir atau berhenti
yang agak lama.
Perhatikan contoh pemenggalan kata dalam puisi berikut ini!
//Bintang . . . / tampak indah dipandang/ oleh mereka yang sedang riang//
//Bulan . . . / membawa impian/ meski dalam segala keterbatasan//
Bulan dan bintang . . .
Penghias malam
Penunjuk jalan
Bagi semua orang
Berdasarkan contoh tersebut dapat kamu pahami bahwa kata-kata yang berbeda
larik atau baris dapat kamu satukan dalam sebuah pemenggalan atau jeda. Hal itu
dilakukan untuk memperjelas arti atau makna kata.
2. Membaca Puisi dengan Lafal dan Intonasi yang Tepat
Lafal berkaitan dengan kejelasan suara (vokal). Adapun intonasi (lagu kalimat)
berkaitan dengan cepat lambatnya suara (tempo) dan keras lembutnya suara (nada).
Kamu harus menentukan bagian-bagian yang perlu dibaca dengan cepat, lambat,
keras, atau lembut. Lafal dan intonasi yang tepat akan membuat pembacaanmu
lebih menarik dan memikat.
3. Menggunakan Ekspresi yang Tepat
Ekspresi berkaitan dengan nada dan suasana puisi yang kamu baca, misalnya,
sedih, haru, dan gembira. Nada dan suasana yang terkandung dalam puisi harus
kamu ekspresikan dengan tepat. Ekspresi dapat kamu tunjukkan melalui gerak-
gerik roman muka, seperti kerdipan, kontak mata, kerutan jidat, atau gerak-gerik
anggota badan. Namun, gerakanmu harus tetap wajar dan tidak dibuat-buat.
140
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Kali ini kamu kembali diajak menentukan berbagai unsur teks drama anak seperti yang
pernah kamu pelajari pada Bab 8. Kamu masih ingat hal-hal penting yang perlu dilakukan agar
dapat menentukan berbagai unsur teks drama anak, bukan? Jika kamu lupa, cobalah pelajari
kembali uraian tentang unsur-unsur drama tersebut pada Bab 8!
Kata Kunci:
Tokoh dan Sifatnya – Latar – Tema – Jalan Cerita – Amanat
Teks drama anak memiliki unsur-unsur, antara lain, tokoh dan sifat-sifatnya, latar,
tema, jalan cerita, serta amanat. Berbagai unsur teks drama anak tersebut perlu kamu
identifikasi.
1. Menentukan unsur tokoh dan sifat-sifatnya dari
teks drama yang dibaca.
2. Menentukan unsur latar dan tema dari teks drama
yang dibaca.
3. Menentukan jalan cerita teks drama yang dibaca.
4. Menentukan amanat yang terkandung dalam teks
drama yang dibaca.
Mengidentifikasi
Berbagai Unsur Teks
Drama Anak
Coba sekarang ujilah kemampuanmu melalui pelatihan berikut!
Berlatih Mandiri 2
Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!
1. Pahamilah dengan saksama puisi yang pernah kamu buat! Jika belum
membuat puisi, buatlah puisi antara 2–3 bait!
2. Buatlah pemenggalan yang tepat untuk memperjelas arti atau makna kata-
kata dalam puisi!
3. Bacalah puisi tersebut berulang-ulang dengan menggunakan lafal dan intonasi
yang tepat!
4. Bacakan puisi karyamu di depan kelas dengan ekspresi yang tepat!
5. Berikan kesempatan kepada teman-temanmu untuk mengomentari penam-
pilanmu!
Tokoh dan
sifat-sifatnya, latar, tema,
jalan cerita, serta
amanat.
Gambar 9.5
Berbagai unsur dalam teks drama perlu
kita identifikasi
141
Kasih Sayang
Sekarang, coba bacalah kutipan teks drama berikut!
Bukan Tersisih
Karya: Yung Darius
Papa sedang bersiap-siap hendak berangkat kerja.
Papa :
”Keziaa . . . !
Udah
selesai belum kamu . . . ?!”
Kezia :
(Menjawab dari luar)
”
Bentar
Pa . . . ! Satu suap lagi . . . !”
Papa :
”
Cepet dikit dong
! Papa
kan
jauh . . . macet lagi . . . .”
Kezia masuk sambil melap mulut habis makan.
Kezia
:
”Iya . . . iya . . .
nggak
sabaran
amat
sih
Pa . . . .”
Papa
:
”Kamu
sih
enak . . . naik ke mobil terus tidur . . . Papa
nih
telat melulu ke
kantornya . . . bangun
pagian dikit
kenapa . . . ?!”
Kezia :
”Iya . . . iya . . . ini juga
udah pagian
. . . yuk Pa!”
Papa dan Kezia beranjak keluar. Opa masuk berpapasan. Tangannya membawa
peralatan bercocok tanam dan kotor penuh tanah.
Papa
:
”
Lho
? Pa . . .
kok
belepotan
begitu . . . ?
Abis
dari mana?”
Opa
:
”
Bersihin
kebun . . . .”
Papa
:
”Aduh . . . . Pa . . . Pa
kan
sudah
ada tukang kebun yang datang
seminggu sekali . . . kenapa mesti
Papa
sih . . . .
”
Opa :
”Biar ah . . .
itung-itung
. . .
olahraga
dikit
. . . .”
Papa :
”
Udahlah
. . .
nggak usahlah
.
. . nanti encoknya kumat lagi . . . .”
Opa :
”Masa bergerak sedikit bisa encok
sih
? Justru bikin sehat . . . .”
Papa :
”
Nggak
. . .
nggak
. . . pokoknya Hans
nggak
mau
liat
Papa
ngurusin
kebun lagi. Papa
kan udah
tua . . . istrirahat . . . nonton
teve
. . .
(Mendengar kata teve, Kezia berbalik dan buru-buru keluar) Udah
,
Hans berangkat dulu . . .
udah
siang . . . .”
Papa keluar mengikuti Kezia yang keluar lebih dulu. Opa memandangi kepergian
mereka dengan sedih.
Opa
:
(Ke penonton)
”Lama-lama aku merasa seperti orang jompo di rumah ini
. . . ini tidak boleh . . . itu tidak boleh . . . . Aku seperti orang tak berguna di
rumah ini . . . atau . . . seperti
barang antik . . . yang mesti
dijaga baik-baik
. . .
aaahh
. . .
bikin
stres . . . .”
Gambar 9.6
Opa, Kezia, dan Papa
142
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Berlatih Kelompok 2
Coba kerjakan bersama kelompokmu!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!
2. Bacalah kembali kutipan naskah drama di atas!
3. Berdiskusilah dengan sesama anggota untuk menentukan berbagai unsur
drama berikut!
a. Tokoh dan sifat-sifatnya.
b. Latar.
c. Tema.
d. Jalan cerita.
e. Amanat/pesan.
4. Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan hasil kerja kelompokmu
di depan kelas!
5. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja
kelompokmu!
1. Membedakan bahasa surat resmi dan surat
pribadi.
2. Menulis surat sesuai dengan konteks (apa
keperluannya dan siapa pembacanya) dengan
pilihan kata yang tepat.
Menulis Surat
Resmi
Gambar 9.7
Belajar menulis surat resmi
Pernahkah kamu mendapat surat dari sekolah yang ditujukan kepada orang tuamu? Jika
pernah, coba perhatikan dengan saksama! Surat tersebut pasti dibubuhi kop (kepala surat) yang
berisi tentang nama sekolahmu lengkap dengan alamatnya. Surat semacam itu sering disebut
surat resmi. Kali ini kamu akan diajak belajar menulis surat resmi.
Kata Kunci:
Membedakan Bahasa Surat – Menulis Surat
Kutipan drama yang menarik, bukan? Kutipan drama di atas merupakan kelanjutan
dari kutipan drama pada pembelajaran terdahulu.
Sekarang, ujilah kemampuanmu dengan mengerjakan pelatihan-pelatihan berikut!
143
Kasih Sayang
Sekarang, coba kamu perhatikan surat berikut ini dengan saksama!
Surat I
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BANJARBARU
Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 156 Banjarbaru
Nomor
: 105/SDN/Bjrbr/III/2008
3 Maret 2008
Lampiran :
Hal
: Undangan
Yth. Bapak/Ibu Orang Tua Siswa Kelas VI
di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka mempersiapkan putra-putri Bapak/Ibu menghadapi ujian nasional tahun
pelajaran 2008/2009, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada
hari, tanggal :
Sabtu, 8 Maret 2008
pukul
:
08.00 s.d. selesai
tempat
: SD Negeri 2 Banjarbaru
acara
:
penjelasan tentang ujian nasional tahun pelajaran 2008/2009
keterangan :
mengingat pentingnya acara tersebut mohon hadir tepat waktu.
Demikian, atas perhatian Bapak/Ibu kami mengucapkan terima kasih.
Kepala Sekolah,
Tantowi Rahmad, S.Pd.
NIP 131245788
Selanjutnya, coba bandingkan surat I di atas dengan surat II berikut ini!
Surat II
Banjarbaru, 3 Maret 2008
Menjumpai sahabatku Rina
di Pekanbaru
Salam kangen selalu,
Hai Rina, apa kabar? Sehat, bukan? Ya, aku selalu berharap, kamu bersama keluargamu di
sini dalam keadaan sehat walafiat. Demikian juga keadaanku di sana. Berkat doamu, aku
dan keluargaku senantiasa dalam keadaan sehat walafiat.
144
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
1. Membedakan Bahasa Surat Resmi dan Surat Pribadi
Coba kamu perhatikan dengan saksama bahasa yang digunakan dalam surat I
di atas! Surat I tersebut menggunakan bahasa resmi (baku) agar tidak menimbulkan
banyak tafsir. Hal itu karena surat I termasuk surat resmi. Surat resmi adalah surat
yang dikeluarkan oleh sebuah instansi atau organisasi yang isinya berkaitan dengan
masalah kedinasan (bersifat resmi). Surat resmi disebut juga surat dinas.
Adapun bahasa yang digunakan pada surat II adalah bahasa santai (tidak baku)
sehingga terkesan lebih akrab. Hal itu karena surat tersebut termasuk surat pribadi.
Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang untuk disampaikan kepada
orang lain dan isinya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat pribadi (kekeluargaan).
2. Menulis Surat dengan Pilihan Kata yang Tepat
Ketika hendak menulis sebuah
surat, kamu perlu mengetahui
konteks atau situasinya. Apa tu-
juanmu menulis surat tersebut?
Untuk keperluan kedinasan atau
pribadi? Kepada siapa surat terse-
but kamu tujukan?
Hal-hal tersebut
harus kamu pahami
agar surat
yang kamu buat sesuai sasaran.
Selain itu, gunakanlah diksi
yang tepat sehingga isi suratmu
jelas dan mudah dipahami! Jika
kamu menulis surat yang ditujukan
kepada orang yang lebih tua, gunakan sapaan Bapak, Ibu, atau Paman dengan
diikuti nama orang yang dituju! Usahakan untuk tidak menggunakan kata ganti orang
kedua, seperti Anda atau Saudara!
Rina yang baik,
Aku sudah kangen ingin segera bertemu denganmu. Teringat enam bulan yang lalu ketika
aku berlibur di sini. Kamu mengajakku bermain di pantai yang memesona. Selain itu,
keramahanmu dan keluargamu juga semakin menambah rasa kangenku padamu. Oleh karena
itu, pada saat liburan nanti aku berharap, kamu dan keluargamu bisa berlibur di kampungku,
sebuah kampung yang dekat dengan alam pegunungan yang sejuk.
Rina yang baik,
Kiranya sekian dulu kabar dariku. Kunantikan balasan surat darimu.
Dari sahabatmu
Tuti Hapsari
Gambar 9.8
Surat perlu ditulis dengan pilihan kata yang tepat
145
Kasih Sayang
Sekarang, ujilah pemahamanmu dengan melakukan kegiatan dalam pelatihan-
pelatihan berikut! Namun sebelumnya, bacalah jendela ilmu di bawah ini agar
pengetahuanmu semakin bertambah!
Jendela Ilmu
Penggunaan Tanda Garis Miring ( / )
Dalam penulisan nomor surat undangan resmi di
atas kamu dapat menemukan penggunaan tanda garis
miring, bukan? Sekarang, simaklah aturan penggunaan
tanda garis miring berikut!
1.
Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat.
Contoh penggunaannya dapat kamu lihat pada
nomor surat undangan resmi di atas.
2.
Tanda garis miring digunakan dalam nomor pada
alamat.
Contoh :
Budi tinggal di Jalan Anggrek
/
15.
3
.
T
anda garis miring digunakan dalam penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam tahun takwim.
Contoh :
Tahun Pelajaran 2007
/
2008
4.
T
anda garis miring digunakan sebagai kata
dan,
atau,
atau
tiap
.
Contoh :
a
. Kami boleh makan
/
minum pada
waktu istirahat.
b. Harga jeruk itu Rp8000
/
kg.
Perhatikan
penggunaan tanda
garis miring (/),
ya!
Berlatih Kelompok 3
Coba kerjakan bersama kelompokmu!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!
2. Diskusikanlah dengan sesama anggota untuk menulis sebuah surat dengan
ilustrasi berikut ini!
a. Surat dikeluarkan (dibuat) oleh sekolahmu!
b. Surat ditujukan kepada orang tua murid untuk menghadiri acara pentas
seni! (waktu dan tempat silakan tentukan sendiri).
3. Mintalah salah seorang anggota untuk menuliskan surat tersebut di papan
tulis!
4. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja
kelompokmu!
146
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Rangkuman
1.
Berikut ini hal-hal yang perlu kamu lakukan agar dapat menceritakan isi drama pendek
yang didengarkan.
a.
Mencatat butir-butir isi drama pendek.
b.
Merangkaikan butir-butir isi drama pendek dengan bahasa sendiri.
c.
Menceritakan kembali isi drama pendek dengan bahasa sendiri. Kegiatan ini
dilakukan berdasarkan rangkaian butir-butir isi drama pendek.
2.
Sebuah puisi akan lebih menarik jika dibacakan oleh penulisnya. Hal itu karena
penulislah yang lebih mampu menghayati sepenuhnya maksud setiap kata dalam
puisinya.
3.
Dalam membacakan puisi karya sendiri, kamu perlu memerhatikan beberapa hal
berikut.
a.
Penggunaan jeda yang tepat untuk memperjelas arti atau makna.
b.
Penggunaan lafal dan intonasi yang tepat.
c.
Penggunaan ekspresi yang tepat.
4.
Teks drama terdiri atas beberapa unsur, antara lain, tokoh dan sifat-sifatnya, latar,
tema, jalan cerita, serta amanat. Berbagai unsur drama tersebut perlu kamu identifikasi.
5.
Bahasa surat resmi adalah bahasa baku. Adapun bahasa surat pribadi adalah bahasa
santai (tidak baku).
6.
Dalam menulis surat, kamu harus memerhatikan ketepatan diksi dan kesesuaiannya
dengan konteks.
Berlatih Berpasangan
Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!
1. Berpasanganlah dengan teman sebangkumu!
2. Diskusikanlah dengan temanmu untuk menulis sebuah surat dengan
ilustrasi berikut ini!
a. Surat ditujukan kepada pamanmu yang tinggal di luar kota.
b. Isi surat berupa pemberitahuan bahwa pada liburan semester
mendatang kamu hendak berlibur di rumah pamanmu. Kamu minta
dijemput di terminal!
3. Tukarkan hasil pekerjaan kalian dengan milik temanmu yang lain!
4. Cocokkan surat hasil kerja temanmu berdasarkan penjelasan yang
disampaikan guru!
147
Kasih Sayang
A. Pilihan Ganda
Ayo, pilihlah jawaban yang paling tepat!
Kerjakan di buku tugasmu!
1. Berikut ini hal-hal yang perlu kamu
lakukan agar dapat menceritakan isi
drama dengan baik,
kecuali
. . . .
a. mencatat butir-butir isi drama
b. merangkaikan butir-butir isi drama
c. memerankan drama
d. menceritakan isi drama dengan
bahasa sendiri
2. Perhentian pada bagian-bagian ujaran
disebut . . . .
a. jeda
b. intonasi
c. lafal
d. vokal
3. Ekspresi yang tepat dalam pembacaan
puisi dapat ditunjukkan melalui hal-hal
berikut,
kecuali
. . . .
a. kerdipan
b. kejelasan suara
c. kerutan jidat
d. gerakan tangan
4. Perhatikan kutipan teks drama berikut!
Uji Kemampuan
Latar tempat dalam kutipan teks
drama di atas adalah . . . .
a. halaman
b. belakang rumah
c. di dalam rumah
d. jalan
5. Bahasa yang digunakan dalam surat
yang dikeluarkan oleh sebuah instansi
atau organisasi yang isinya berkaitan
dengan masalah kedinasan adalah . . . .
a. resmi
b. akrab
c. santai
d. serius
B. Uraian
Ayo, kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!
1. Simaklah kutipan teks drama berikut!
Bu Lena :
”Lena sudah pulang,
Pak?”
Pak Lena :
”Belum”
Bu Lena :
(
Duduk di kursi meja
makan
) ”Bagaimana
ini? Sudah tiga hari ia
tidak pulang.”
Pak Lena :
”Nanti juga pulang.”
(Dikutip dari
Lena Tak Pulang
karya Muram Batubara)
Opa :
”Tidak Lenny. Papa sama
sekali tidak punya pikiran
seperti itu. Memang sebe-
lumnya Papa pernah punya
prasangka, kamu, Hans,
dan Kezia tidak lagi
mengasihiku. Tapi setelah
berbicara dengan Pardi, aku
menemukan kesadaran
baru.”
Kezia :
”Maksud Opa, kesadaran
baru gimana?”
Opa :
”
Ya. Opa menyadari apa
yang kalian lakukan selama
ini, justru karena kalian
sangat mengasihi Opa,
tetapi itu tidak cukup. Opa
juga membutuhkan dunia
148
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
yang dapat memahami Opa.
Nah, itulah yang sulit kalian
lakukan karena kita memang
hidup di zaman yang ber-
beda. Jadi, biarlah Opa
menemukan kembali dunia
Opa dengan teman-teman
sebaya di panti wreda nanti.
(Dikutip dari
Bukan Tersisih
karya Yung Darius, dengan
pengubahan seperlunya)
Ceritakan kembali isi kutipan teks
tersebut!
2. Tentukan sifat Opa dalam kutipan
teks drama pada soal nomor 1 di
atas!
3. Jelaskan hal-hal yang harus kamu
perhatikan agar dapat membaca-
kan puisi karya sendiri dengan
baik!
4. Apa yang kamu ketahui tentang
surat resmi?Jelaskan!
5. Buatlah sebuah surat pribadi untuk
temanmu!
Refleksi
Setelah mempelajari Bab 9 ini kamu kembali memperoleh banyak penge-
tahuan. Hal penting yang perlu kamu lakukan setelah memperoleh pengetahuan
adalah menggunakannya. Salah satu caranya adalah dengan menulis surat
undangan resmi. Cobalah menulis surat undangan resmi berdasarkan ilustrasi
berikut!
1. Surat dikeluarkan oleh sekolahmu!
2. Surat ditujukan kepada orang tua murid untuk menghadiri musyawarah dalam
rangka pembangunan lapangan basket.