Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 9 Kasih Sayang
Bahasa Indonesia · Bab 9 Kasih Sayang
Suyatno Ekarini Wibowo

22/08/2021 15:23:43

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

135

Kasih Sayang

Kasih Sayang

BAB

9

Zahra! Tiba waktumu untuk

belajar lagi. Aku akan

membacakan teks drama.

Dengarkanlah lalu

ceritakan! Hehehe . . . .

Baiklah, Anas.

Tapi jangan terlalu keras, ya

membacanya.

Hehehe . . . tentu, Zahra.

Nanti aku juga akan membacakan

puisi karyaku.

Wah, Anas sedang semangat

belajar rupanya! Nanti lanjutkan

dengan mengidentifikasi berbagai

teks drama anak dan menulis

surat undangan resmi, ya!

Iya, Paman.

Tentu saja.

Wah, coba setiap hari

Anas semangat belajar seperti itu!

Pasti ia cepat pintar.

136

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Pada Bab 8, kamu sudah diajak untuk menceritakan isi drama pendek yang disampaikan

secara lisan. Agar kemampuanmu makin mantap, kali ini kamu kembali diajak untuk melakukannya.

Kata Kunci:

Butir-Butir Isi Drama – Menceritakan Kembali

Kamu tentu masih ingat hal-hal penting yang perlu dilakukan agar dapat menceritakan

kembali isi drama, bukan?

Agar dapat menceritakan kembali isi drama dengan baik,

kamu perlu mencatat butir-butir isi drama. Selanjutnya, rangkaikan butir-butir isi drama

tersebut dengan bahasamu sendiri! Berdasarkan rangkaian butir-butir isi drama tersebut,

kamu akan lebih mudah untuk menceritakan isi drama.

Sekarang, coba dengarkan dengan saksama teks drama pendek yang akan

dibacakan oleh gurumu berikut ini! Catatlah butir-butir isinya!

1. Mencatat butir-butir isi drama pendek yang

disampaikan secara lisan.

2. Merangkaikan butir-butir isi drama pendek yang

disampaikan secara lisan dengan bahasa sendiri.

3. Menceritakan kembali isi drama pendek yang

disampaikan secara lisan dengan bahasa sendiri.

Menceritakan

Isi Drama Pendek

Gambar 9.1

Isi drama dapat diceritakan kepada

teman-teman

Bukan Tersisih

Karya: Yung Darius

Opa :

Hei

Pardi . . . dari mana kamu?

Bisa-bisanya

mampir ke mari . . . .”

Pardi :

Aaahh

. . . kebetulan saja lewat . . . makanya mampir . . . .”

Opa :

”Aku heran . . . usia kita tidak berbeda jauh . . . tapi kamu tampak segar

dan gembira . . . pasti hidup kamu enak ya . . . .”

Pardi :

”Masa

sih

. . .

bukannya

kamu yang lebih enak . . . berada di tengah-

tengah keluarga yang mengasihi kamu . . . .”

Opa :

”Faktanya tidak begitu . . . justru aku merasa tertekan tinggal bersama

anak cucuku yang selalu saja melarang aku melakukan ini dan itu.”

Pardi :

”Dulu aku pun pernah merasakan seperti itu . . . tapi sekarang tidak lagi

.

. . .”

Opa :

”Bagaimana itu bisa terjadi?”

Pardi

:

”Panti wreda . . . kamu harus tinggal di panti wreda . . . .”

Aku punya cerita

drama yang menarik.

137

Kasih Sayang

Opa :

”Apa?! Kamu pikir aku sudah

jompo . . .?!”

Pardi :

Waaahh

. . . ternyata kamu

ketinggalan zaman Ferdi . . . .

Aku

s

udah hampir dua tahun

tinggal di panti wreda . . . .”

Opa :

”Y

ang betul Pardi . . . kamu

masih sehat begini masuk panti

jompo . . . .”

Pardi :

”Ini panti wreda . . . bukan panti

jompo . . . isinya orang-orang

lanjut usia yang rata-rata masih sehat . . . .”

Opa :

”Apa enaknya tinggal di tempat semacam itu . . . .”

Pardi :

”Nah . . . kamu sendiri . . .

kok bisa-bisanya str

es

tinggal sama anak

cucu . . . apa yang menjadi permasalahanmu . . .?”

Opa

:

”Aku tidak tahu . . . apa yang aku pikirkan dan apa yang mereka pikirkan

. . . tidak pernah nyambung . . . .”

Pardi

:

”Itulah permasalahannya . . . kita berada di zaman yang berbeda Ferdi.

Jalan pikiran kita tidak sama dengan jalan pikiran mereka . . . itulah

yang

menjadi sumber konflik . . . bukan mereka tidak mengasihi kamu . . . .”

Opa :

”Hmm . . . .”

Pardi :

”Di panti wreda . . . aku menemukan kembali duniaku . . . aku bertemu

dengan teman-teman sebaya yang lebih dapat diajak bicara . . . .”

Opa :

”Ya . . . ya . . . aku mulai tertarik . . . .”

Ayo, sekarang ujilah kemampuanmu dengan pelatihan-pelatihan berikut!

Berlatih Kelompok 1

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Cocokkan butir-butir penting isi drama yang telah kamu catat dengan catatan

sesama anggota!

3. Rangkaikan butir-butir isi drama yang telah didiskusikan dengan menggunakan

bahasa sendiri!

4. Mintalah salah satu anggota kelompokmu untuk menceritakan kembali isi

drama tersebut secara lisan di depan kelas!

6. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja

kelompokmu!

Gambar 9.2

Opa bercakap-cakap dengan Pardi

138

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Bintang dan Bulan

Karya: Fifah Fauziyyah Rahmat

Bintang . . .

Tampak indah dipandang

Oleh mereka yang sedang riang

Bulan . . .

Membawa impian

Meski dalam segala keterbatasan

Berlatih Mandiri 1

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Saksikanlah acara siaran drama yang ditayangkan sebuah stasiun televisi!

2. Catatlah butir-butir isi siaran drama yang kamu saksikan!

3. Rangkaikan butir-butir isi drama yang telah kamu catat dengan menggunakan

bahasamu sendiri!

4. Laporkan hasil kerjamu kepada guru pada pertemuan berikutnya!

1. Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang

tepat.

2. Menentukan jeda yang tepat untuk memperjelas

arti atau makna.

3. Menggunakan ekspresi yang tepat (sedih, haru,

gembira, dan lain-lain).

Membacakan Puisi

Karya Sendiri

Gambar 9.3

Membaca puisi karya sendiri dengan

penuh ekspresi

Kamu sudah pernah menulis sebuah puisi, bukan? Puisi merupakan salah satu bentuk karya

sastra yang populer. Sebuah puisi akan lebih menarik jika dibacakan sendiri oleh penulisnya. Hal

itu karena penulis puisi akan lebih tepat dalam melakukan penghayatan dan penjiwaan pada saat

membaca puisinya. Selain itu, penulis dapat melakukan gerakan-gerakan pendukung yang tepat

sesuai dengan nada dan suasana puisi.

Kata Kunci:

Membaca Puisi – Menentukan Jeda – Menggunakan Ekspresi

Sekarang, coba kamu perhatikan contoh puisi berikut!

Dok. Penerbit

Gambar 9.4

Bintang dan bulan

139

Kasih Sayang

Puisi tersebut akan lebih menarik jika dibacakan sendiri oleh penulisnya, yaitu Fifah

Fauziyyah Rahma. Agar dapat membacakan puisi karya sendiri dengan baik, kamu

harus memerhatikan beberapa hal. Untuk mengetahuinya, ikutilah uraian berikut!

1. Menentukan Jeda yang Tepat untuk Memperjelas Arti atau Makna

Hal penting yang perlu kamu lakukan sebelum membacakan puisi karya sendiri

adalah menentukan jeda secara tepat. Jeda berarti perhentian pada kata-kata

tertentu. Kamu dapat menandai jeda dalam pembacaan puisi dengan menggunakan

tanda berikut.

a. Tanda satu garis miring (/) digunakan untuk menandai jeda yang sebentar.

b. Tanda dua garis miring (//) digunakan untuk menandai jeda akhir atau berhenti

yang agak lama.

Perhatikan contoh pemenggalan kata dalam puisi berikut ini!

//Bintang . . . / tampak indah dipandang/ oleh mereka yang sedang riang//

//Bulan . . . / membawa impian/ meski dalam segala keterbatasan//

Bulan dan bintang . . .

Penghias malam

Penunjuk jalan

Bagi semua orang

Berdasarkan contoh tersebut dapat kamu pahami bahwa kata-kata yang berbeda

larik atau baris dapat kamu satukan dalam sebuah pemenggalan atau jeda. Hal itu

dilakukan untuk memperjelas arti atau makna kata.

2. Membaca Puisi dengan Lafal dan Intonasi yang Tepat

Lafal berkaitan dengan kejelasan suara (vokal). Adapun intonasi (lagu kalimat)

berkaitan dengan cepat lambatnya suara (tempo) dan keras lembutnya suara (nada).

Kamu harus menentukan bagian-bagian yang perlu dibaca dengan cepat, lambat,

keras, atau lembut. Lafal dan intonasi yang tepat akan membuat pembacaanmu

lebih menarik dan memikat.

3. Menggunakan Ekspresi yang Tepat

Ekspresi berkaitan dengan nada dan suasana puisi yang kamu baca, misalnya,

sedih, haru, dan gembira. Nada dan suasana yang terkandung dalam puisi harus

kamu ekspresikan dengan tepat. Ekspresi dapat kamu tunjukkan melalui gerak-

gerik roman muka, seperti kerdipan, kontak mata, kerutan jidat, atau gerak-gerik

anggota badan. Namun, gerakanmu harus tetap wajar dan tidak dibuat-buat.

140

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Kali ini kamu kembali diajak menentukan berbagai unsur teks drama anak seperti yang

pernah kamu pelajari pada Bab 8. Kamu masih ingat hal-hal penting yang perlu dilakukan agar

dapat menentukan berbagai unsur teks drama anak, bukan? Jika kamu lupa, cobalah pelajari

kembali uraian tentang unsur-unsur drama tersebut pada Bab 8!

Kata Kunci:

Tokoh dan Sifatnya – Latar – Tema – Jalan Cerita – Amanat

Teks drama anak memiliki unsur-unsur, antara lain, tokoh dan sifat-sifatnya, latar,

tema, jalan cerita, serta amanat. Berbagai unsur teks drama anak tersebut perlu kamu

identifikasi.

1. Menentukan unsur tokoh dan sifat-sifatnya dari

teks drama yang dibaca.

2. Menentukan unsur latar dan tema dari teks drama

yang dibaca.

3. Menentukan jalan cerita teks drama yang dibaca.

4. Menentukan amanat yang terkandung dalam teks

drama yang dibaca.

Mengidentifikasi

Berbagai Unsur Teks

Drama Anak

Coba sekarang ujilah kemampuanmu melalui pelatihan berikut!

Berlatih Mandiri 2

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Pahamilah dengan saksama puisi yang pernah kamu buat! Jika belum

membuat puisi, buatlah puisi antara 2–3 bait!

2. Buatlah pemenggalan yang tepat untuk memperjelas arti atau makna kata-

kata dalam puisi!

3. Bacalah puisi tersebut berulang-ulang dengan menggunakan lafal dan intonasi

yang tepat!

4. Bacakan puisi karyamu di depan kelas dengan ekspresi yang tepat!

5. Berikan kesempatan kepada teman-temanmu untuk mengomentari penam-

pilanmu!

Tokoh dan

sifat-sifatnya, latar, tema,

jalan cerita, serta

amanat.

Gambar 9.5

Berbagai unsur dalam teks drama perlu

kita identifikasi

141

Kasih Sayang

Sekarang, coba bacalah kutipan teks drama berikut!

Bukan Tersisih

Karya: Yung Darius

Papa sedang bersiap-siap hendak berangkat kerja.

Papa :

”Keziaa . . . !

Udah

selesai belum kamu . . . ?!”

Kezia :

(Menjawab dari luar)

Bentar

Pa . . . ! Satu suap lagi . . . !”

Papa :

Cepet dikit dong

! Papa

kan

jauh . . . macet lagi . . . .”

Kezia masuk sambil melap mulut habis makan.

Kezia

:

”Iya . . . iya . . .

nggak

sabaran

amat

sih

Pa . . . .”

Papa

:

”Kamu

sih

enak . . . naik ke mobil terus tidur . . . Papa

nih

telat melulu ke

kantornya . . . bangun

pagian dikit

kenapa . . . ?!”

Kezia :

”Iya . . . iya . . . ini juga

udah pagian

. . . yuk Pa!”

Papa dan Kezia beranjak keluar. Opa masuk berpapasan. Tangannya membawa

peralatan bercocok tanam dan kotor penuh tanah.

Papa

:

Lho

? Pa . . .

kok

belepotan

begitu . . . ?

Abis

dari mana?”

Opa

:

Bersihin

kebun . . . .”

Papa

:

”Aduh . . . . Pa . . . Pa

kan

sudah

ada tukang kebun yang datang

seminggu sekali . . . kenapa mesti

Papa

sih . . . .

Opa :

”Biar ah . . .

itung-itung

. . .

olahraga

dikit

. . . .”

Papa :

Udahlah

. . .

nggak usahlah

.

. . nanti encoknya kumat lagi . . . .”

Opa :

”Masa bergerak sedikit bisa encok

sih

? Justru bikin sehat . . . .”

Papa :

Nggak

. . .

nggak

. . . pokoknya Hans

nggak

mau

liat

Papa

ngurusin

kebun lagi. Papa

kan udah

tua . . . istrirahat . . . nonton

teve

. . .

(Mendengar kata teve, Kezia berbalik dan buru-buru keluar) Udah

,

Hans berangkat dulu . . .

udah

siang . . . .”

Papa keluar mengikuti Kezia yang keluar lebih dulu. Opa memandangi kepergian

mereka dengan sedih.

Opa

:

(Ke penonton)

”Lama-lama aku merasa seperti orang jompo di rumah ini

. . . ini tidak boleh . . . itu tidak boleh . . . . Aku seperti orang tak berguna di

rumah ini . . . atau . . . seperti

barang antik . . . yang mesti

dijaga baik-baik

. . .

aaahh

. . .

bikin

stres . . . .”

Gambar 9.6

Opa, Kezia, dan Papa

142

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Berlatih Kelompok 2

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Bacalah kembali kutipan naskah drama di atas!

3. Berdiskusilah dengan sesama anggota untuk menentukan berbagai unsur

drama berikut!

a. Tokoh dan sifat-sifatnya.

b. Latar.

c. Tema.

d. Jalan cerita.

e. Amanat/pesan.

4. Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan hasil kerja kelompokmu

di depan kelas!

5. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja

kelompokmu!

1. Membedakan bahasa surat resmi dan surat

pribadi.

2. Menulis surat sesuai dengan konteks (apa

keperluannya dan siapa pembacanya) dengan

pilihan kata yang tepat.

Menulis Surat

Resmi

Gambar 9.7

Belajar menulis surat resmi

Pernahkah kamu mendapat surat dari sekolah yang ditujukan kepada orang tuamu? Jika

pernah, coba perhatikan dengan saksama! Surat tersebut pasti dibubuhi kop (kepala surat) yang

berisi tentang nama sekolahmu lengkap dengan alamatnya. Surat semacam itu sering disebut

surat resmi. Kali ini kamu akan diajak belajar menulis surat resmi.

Kata Kunci:

Membedakan Bahasa Surat – Menulis Surat

Kutipan drama yang menarik, bukan? Kutipan drama di atas merupakan kelanjutan

dari kutipan drama pada pembelajaran terdahulu.

Sekarang, ujilah kemampuanmu dengan mengerjakan pelatihan-pelatihan berikut!

143

Kasih Sayang

Sekarang, coba kamu perhatikan surat berikut ini dengan saksama!

Surat I

SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BANJARBARU

Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 156 Banjarbaru

Nomor

: 105/SDN/Bjrbr/III/2008

3 Maret 2008

Lampiran :

Hal

: Undangan

Yth. Bapak/Ibu Orang Tua Siswa Kelas VI

di tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka mempersiapkan putra-putri Bapak/Ibu menghadapi ujian nasional tahun

pelajaran 2008/2009, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada

hari, tanggal :

Sabtu, 8 Maret 2008

pukul

:

08.00 s.d. selesai

tempat

: SD Negeri 2 Banjarbaru

acara

:

penjelasan tentang ujian nasional tahun pelajaran 2008/2009

keterangan :

mengingat pentingnya acara tersebut mohon hadir tepat waktu.

Demikian, atas perhatian Bapak/Ibu kami mengucapkan terima kasih.

Kepala Sekolah,

Tantowi Rahmad, S.Pd.

NIP 131245788

Selanjutnya, coba bandingkan surat I di atas dengan surat II berikut ini!

Surat II

Banjarbaru, 3 Maret 2008

Menjumpai sahabatku Rina

di Pekanbaru

Salam kangen selalu,

Hai Rina, apa kabar? Sehat, bukan? Ya, aku selalu berharap, kamu bersama keluargamu di

sini dalam keadaan sehat walafiat. Demikian juga keadaanku di sana. Berkat doamu, aku

dan keluargaku senantiasa dalam keadaan sehat walafiat.

144

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

1. Membedakan Bahasa Surat Resmi dan Surat Pribadi

Coba kamu perhatikan dengan saksama bahasa yang digunakan dalam surat I

di atas! Surat I tersebut menggunakan bahasa resmi (baku) agar tidak menimbulkan

banyak tafsir. Hal itu karena surat I termasuk surat resmi. Surat resmi adalah surat

yang dikeluarkan oleh sebuah instansi atau organisasi yang isinya berkaitan dengan

masalah kedinasan (bersifat resmi). Surat resmi disebut juga surat dinas.

Adapun bahasa yang digunakan pada surat II adalah bahasa santai (tidak baku)

sehingga terkesan lebih akrab. Hal itu karena surat tersebut termasuk surat pribadi.

Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang untuk disampaikan kepada

orang lain dan isinya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat pribadi (kekeluargaan).

2. Menulis Surat dengan Pilihan Kata yang Tepat

Ketika hendak menulis sebuah

surat, kamu perlu mengetahui

konteks atau situasinya. Apa tu-

juanmu menulis surat tersebut?

Untuk keperluan kedinasan atau

pribadi? Kepada siapa surat terse-

but kamu tujukan?

Hal-hal tersebut

harus kamu pahami

agar surat

yang kamu buat sesuai sasaran.

Selain itu, gunakanlah diksi

yang tepat sehingga isi suratmu

jelas dan mudah dipahami! Jika

kamu menulis surat yang ditujukan

kepada orang yang lebih tua, gunakan sapaan Bapak, Ibu, atau Paman dengan

diikuti nama orang yang dituju! Usahakan untuk tidak menggunakan kata ganti orang

kedua, seperti Anda atau Saudara!

Rina yang baik,

Aku sudah kangen ingin segera bertemu denganmu. Teringat enam bulan yang lalu ketika

aku berlibur di sini. Kamu mengajakku bermain di pantai yang memesona. Selain itu,

keramahanmu dan keluargamu juga semakin menambah rasa kangenku padamu. Oleh karena

itu, pada saat liburan nanti aku berharap, kamu dan keluargamu bisa berlibur di kampungku,

sebuah kampung yang dekat dengan alam pegunungan yang sejuk.

Rina yang baik,

Kiranya sekian dulu kabar dariku. Kunantikan balasan surat darimu.

Dari sahabatmu

Tuti Hapsari

Gambar 9.8

Surat perlu ditulis dengan pilihan kata yang tepat

145

Kasih Sayang

Sekarang, ujilah pemahamanmu dengan melakukan kegiatan dalam pelatihan-

pelatihan berikut! Namun sebelumnya, bacalah jendela ilmu di bawah ini agar

pengetahuanmu semakin bertambah!

Jendela Ilmu

Penggunaan Tanda Garis Miring ( / )

Dalam penulisan nomor surat undangan resmi di

atas kamu dapat menemukan penggunaan tanda garis

miring, bukan? Sekarang, simaklah aturan penggunaan

tanda garis miring berikut!

1.

Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat.

Contoh penggunaannya dapat kamu lihat pada

nomor surat undangan resmi di atas.

2.

Tanda garis miring digunakan dalam nomor pada

alamat.

Contoh :

Budi tinggal di Jalan Anggrek

/

15.

3

.

T

anda garis miring digunakan dalam penandaan

masa satu tahun yang terbagi dalam tahun takwim.

Contoh :

Tahun Pelajaran 2007

/

2008

4.

T

anda garis miring digunakan sebagai kata

dan,

atau,

atau

tiap

.

Contoh :

a

. Kami boleh makan

/

minum pada

waktu istirahat.

b. Harga jeruk itu Rp8000

/

kg.

Perhatikan

penggunaan tanda

garis miring (/),

ya!

Berlatih Kelompok 3

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Diskusikanlah dengan sesama anggota untuk menulis sebuah surat dengan

ilustrasi berikut ini!

a. Surat dikeluarkan (dibuat) oleh sekolahmu!

b. Surat ditujukan kepada orang tua murid untuk menghadiri acara pentas

seni! (waktu dan tempat silakan tentukan sendiri).

3. Mintalah salah seorang anggota untuk menuliskan surat tersebut di papan

tulis!

4. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja

kelompokmu!

146

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Rangkuman

1.

Berikut ini hal-hal yang perlu kamu lakukan agar dapat menceritakan isi drama pendek

yang didengarkan.

a.

Mencatat butir-butir isi drama pendek.

b.

Merangkaikan butir-butir isi drama pendek dengan bahasa sendiri.

c.

Menceritakan kembali isi drama pendek dengan bahasa sendiri. Kegiatan ini

dilakukan berdasarkan rangkaian butir-butir isi drama pendek.

2.

Sebuah puisi akan lebih menarik jika dibacakan oleh penulisnya. Hal itu karena

penulislah yang lebih mampu menghayati sepenuhnya maksud setiap kata dalam

puisinya.

3.

Dalam membacakan puisi karya sendiri, kamu perlu memerhatikan beberapa hal

berikut.

a.

Penggunaan jeda yang tepat untuk memperjelas arti atau makna.

b.

Penggunaan lafal dan intonasi yang tepat.

c.

Penggunaan ekspresi yang tepat.

4.

Teks drama terdiri atas beberapa unsur, antara lain, tokoh dan sifat-sifatnya, latar,

tema, jalan cerita, serta amanat. Berbagai unsur drama tersebut perlu kamu identifikasi.

5.

Bahasa surat resmi adalah bahasa baku. Adapun bahasa surat pribadi adalah bahasa

santai (tidak baku).

6.

Dalam menulis surat, kamu harus memerhatikan ketepatan diksi dan kesesuaiannya

dengan konteks.

Berlatih Berpasangan

Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Berpasanganlah dengan teman sebangkumu!

2. Diskusikanlah dengan temanmu untuk menulis sebuah surat dengan

ilustrasi berikut ini!

a. Surat ditujukan kepada pamanmu yang tinggal di luar kota.

b. Isi surat berupa pemberitahuan bahwa pada liburan semester

mendatang kamu hendak berlibur di rumah pamanmu. Kamu minta

dijemput di terminal!

3. Tukarkan hasil pekerjaan kalian dengan milik temanmu yang lain!

4. Cocokkan surat hasil kerja temanmu berdasarkan penjelasan yang

disampaikan guru!

147

Kasih Sayang

A. Pilihan Ganda

Ayo, pilihlah jawaban yang paling tepat!

Kerjakan di buku tugasmu!

1. Berikut ini hal-hal yang perlu kamu

lakukan agar dapat menceritakan isi

drama dengan baik,

kecuali

. . . .

a. mencatat butir-butir isi drama

b. merangkaikan butir-butir isi drama

c. memerankan drama

d. menceritakan isi drama dengan

bahasa sendiri

2. Perhentian pada bagian-bagian ujaran

disebut . . . .

a. jeda

b. intonasi

c. lafal

d. vokal

3. Ekspresi yang tepat dalam pembacaan

puisi dapat ditunjukkan melalui hal-hal

berikut,

kecuali

. . . .

a. kerdipan

b. kejelasan suara

c. kerutan jidat

d. gerakan tangan

4. Perhatikan kutipan teks drama berikut!

Uji Kemampuan

Latar tempat dalam kutipan teks

drama di atas adalah . . . .

a. halaman

b. belakang rumah

c. di dalam rumah

d. jalan

5. Bahasa yang digunakan dalam surat

yang dikeluarkan oleh sebuah instansi

atau organisasi yang isinya berkaitan

dengan masalah kedinasan adalah . . . .

a. resmi

b. akrab

c. santai

d. serius

B. Uraian

Ayo, kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Simaklah kutipan teks drama berikut!

Bu Lena :

”Lena sudah pulang,

Pak?”

Pak Lena :

”Belum”

Bu Lena :

(

Duduk di kursi meja

makan

) ”Bagaimana

ini? Sudah tiga hari ia

tidak pulang.”

Pak Lena :

”Nanti juga pulang.”

(Dikutip dari

Lena Tak Pulang

karya Muram Batubara)

Opa :

”Tidak Lenny. Papa sama

sekali tidak punya pikiran

seperti itu. Memang sebe-

lumnya Papa pernah punya

prasangka, kamu, Hans,

dan Kezia tidak lagi

mengasihiku. Tapi setelah

berbicara dengan Pardi, aku

menemukan kesadaran

baru.”

Kezia :

”Maksud Opa, kesadaran

baru gimana?”

Opa :

Ya. Opa menyadari apa

yang kalian lakukan selama

ini, justru karena kalian

sangat mengasihi Opa,

tetapi itu tidak cukup. Opa

juga membutuhkan dunia

148

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

yang dapat memahami Opa.

Nah, itulah yang sulit kalian

lakukan karena kita memang

hidup di zaman yang ber-

beda. Jadi, biarlah Opa

menemukan kembali dunia

Opa dengan teman-teman

sebaya di panti wreda nanti.

(Dikutip dari

Bukan Tersisih

karya Yung Darius, dengan

pengubahan seperlunya)

Ceritakan kembali isi kutipan teks

tersebut!

2. Tentukan sifat Opa dalam kutipan

teks drama pada soal nomor 1 di

atas!

3. Jelaskan hal-hal yang harus kamu

perhatikan agar dapat membaca-

kan puisi karya sendiri dengan

baik!

4. Apa yang kamu ketahui tentang

surat resmi?Jelaskan!

5. Buatlah sebuah surat pribadi untuk

temanmu!

Refleksi

Setelah mempelajari Bab 9 ini kamu kembali memperoleh banyak penge-

tahuan. Hal penting yang perlu kamu lakukan setelah memperoleh pengetahuan

adalah menggunakannya. Salah satu caranya adalah dengan menulis surat

undangan resmi. Cobalah menulis surat undangan resmi berdasarkan ilustrasi

berikut!

1. Surat dikeluarkan oleh sekolahmu!

2. Surat ditujukan kepada orang tua murid untuk menghadiri musyawarah dalam

rangka pembangunan lapangan basket.